Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Semester 2


Image result for yellow traditional dance

Bab 1 Fungsi dan Peran Tari di Masyarakat

  1. Tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah.
  2. Elemen dasar tari adalah gerak.
  3. Tari yang berfungsi sebagai sarana upacara bersifat kemasyarakatan, di antaranya meliputi penyambutan kelahiran, inisiasi kedewasaan, ritual perkawinan, keselamatan, dan perlindungan.
  4. Tari memiliki tiga fungsi, yaitu:
    a. tari upacara
    b. tari hiburan
    c. tari pertunjukan
  5. Tari menurut pola garapannya terdiri atas dua macam, yaitu tari tradisional dan tari kreasi baru.
  6. Tari menurut penyajiannya dibagi atas tiga macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.
  7. Tari­tarian upacara menjadi bagian dari adat istiadat, ritual keagamaan, kemasyarakatan yang kini telah banyak mengalami perubahan fungsi.
  8. Tari upacara berperan sebagai media kegiatan ritual ke­ agamaan, kegiatan kemasyarakatan yang bersifat sakral dan magis.
  9. Tari hiburan berfungsi sebagai media ungkapan ekspresi kegembiraan untuk kepentingan diri sendiri diwujudkan dalam bentuk tari pergaulan.
  10. Tari pertunjukan kedudukannya memiliki peran ganda, yaitu berperan sebagai wujud ekspresi dan berperan sebagai media sosialisasi, media hiburan, aktualisasi diri, wujud prestasi, pengakuan masyarakat yang telah ditata dengan berbagai aspek pendukung secara estetis dan artistik untuk diapresiasi oleh penonton.
  11. Tujuan dari sebuah pertunjukan tari pada umumnya sebagai prestise art for art, komersil, dan penilaian.

Bab 2 Gagasan Tari Tunggal

  1. Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari.
  2. Ide (gagasan) tari tunggal terdiri atas dua tema, yaitu tema literer dan nonliterer.
  3. Tema literer, yaitu gagasan timbul untuk mewujudkan gam­baran berdasarkan adanya hal­-hal sebagai berikut:
    • cerita pantun,
    • dongeng,
    • legenda,
    • mitos,
    • sejarah, dan lain-lain.
  4. Tari bertema literer timbul dengan mengambil cuplikan atau keseluruhan episode berdasarkan cerita, dongeng, pantun, legenda, mitos, sejarah, dan kejadian alam.
  5. Tari bertema nonliterer adalah tari yang diambil dengan mewujudkan gagasan berdasarkan kejadian alam, perilaku manusia, diri sendiri, dengan cara mengolah gerak hasil eks­plorasi.
  6. Tari yang meniru gerakan manusia disebut sebagai tari pan­tomimik yang merupakan salah satu hasil peniruan pada gerak manusia atau binatang.
  7. Gesture merupakan gerak tari yang bermakna yang telah mengalami stilasi.

Bab 3 Pengelompokan Jenis Tari

  1. Tari berdasarkan pola penggarapannya terbagi atas:
    • tari tradisional (yaitu tari klasik dan tari rakyat);
    • tari kreasi.
  2. Berdasarkan pola penyajiannya, tari terbagi atas:
    • tari tunggal;
    • tari berpasangan;
    • tari kelompok.
  3. Standarisasi tari klasik terbentuk akibat hal-hal berikut:
    • mengandung nilai estetis dan nilai artistik yang tinggi dan segala sesuatunya dipersiapkan agar tarian benarbenarsempurna;
    • perjalanan tumbuhnya sangat panjang sehingga mengkistal dalam kehidupan masyarakat;
    • memiliki aturan baku yang tidak bisa diubah atau dihilangkan atas kesepakatan.
  4. Gagasan kreativitas tari kreasi merupakan:
    • hasil kreativitas pengembangan pada salah satu elemen atau unsur tari dan pendukung lainnya;
    • kreativitas dalam mengungkapkan ide atau orisinal dalam bentuk karya seni tari.

Bab 4 Persiapan Pertunjukan Tari

  1. Gagasan tari bersumber pada dua pola garapan; tari bersumber pada tari­tarian tradisi dan bersumber pada tari nontradisi.
  2. Tema pada sebuah karya seni tari dilatarbelakangi cerita rakyat, pantun, mitos, sejarah, legenda, peristiwa alam, dan kehidupan sehari­hari.
  3. Ciri tari rakyat, umumnya menggunakan pentas arena, bersifat humoristis, bersuasana akrab dan intim, serta terjadi interaksi dengan penonton.
  4. Susunan kepanitiaan dalam sebuah produksi seni pertunjukan harus terdiri atas dua jenis, panitia staf produksi dan panitia staf artistik.
  5. Aspek yang menjadi bahan pertimbangan dalam mem per­siapkan pertunjukan yaitu materi pertunjukan dan semua unsur pendukungnya, kepanitiaan, tempat pertunjukan, waktu, serta publikasi.
  6. Desain pola koreografi tari berpasangan adalah serempak, bersusulan, dan berlawanan
Share:

No comments:

Post a Comment